Kamis, 16 September 2010

Bom yeoreum gaeul gyeoul geurigo bom / Spring, Summer, Fall, Winter... and Spring (2003)

Jauh dari keramaian dan kebisingan kota, hiduplah seorang biksu tua bijaksana bersama dengan seorang biksu muda lugu di sebuah kuil terapung yang terletak d tengah sebuah danau di daerah pedalaman Korea. Melalui perjalanan hidup yang tergambar lewat pergantian musim, sang biksu tua mendidik muridnya, si biksu muda tentang filosofi kehidupan melalui ajaran2 Budha. Setelah beranjak remaja si biksu muda ini menemukan hasrat seksualnya dalam diri seorang gadis muda yang berkunjung untuk memperoleh pengobatan. Kehadiran gadis tsb kemudian membutakannya dan membuat ia meninggalkan kuil dan sang biksu tua untuk mengejar cinta pertamanya itu tanpa memperdulikan peringatan sang biksu tua tentag bahaya yang akan ia hadapi nanti. Tahun demi tahun berganti si biksu muda kini telah dewasa itu kembali untuk melakukan penebusan dosa atas segala perbuatan yang ia lakukan di luar sana yang kemudian membawanya ke sebuah perjalanan spritual luar biasa yang merubah hidupnya selamanya.



Speechless!!!.......sulit merangkai kata2 untuk mereview film Kim Ki-duk satu ini, yang pasti ini adalah sebuah film yang luar biasa, sebuah film yang mampu "berbicara" langsung kedalam jiwa penontonnya. Ya, Bom yeoreum gaeul gyeoul geurigo bom / Spring, Summer, Fall, Winter... and Spring akan memberikan kita sebuah pengalaman religius dan filosi hidup yang disajikan dengan alur sederhana namun sangat sarat akan pesan2 moral dan makna2 tersembunyi yang tergambar dalam simbol2 di setiap bagian ceritanya. Jarang ada sebuah film yang mampu memberikan rasa damai dan tenang sewaktu menontonnya, dan film ini mungkin adalah satu2nya film bagi gue yang mampu menghadirkan kedamaian itu. Didukung dengan keindahan sinematografinya yang walaupun settingnya hanya terletak di satu wilayah namun karena pengambilan sudut2 kamera yang cantik dan ditunjang dengan pemadangan alamnya yang masih hijau dan natural membuat kita tidak akan pernah bosan untuk melihatnya.

Sesuai dengan judulnya, Spring, Summer, Fall, Winter... and Spring film ini terbagi dalam beberapa musim dimana setiap musimnya mewakili siklus kehidupan manusia dari muda, remaja, dewasa hingga nanti akhirnya tua dan mati yang kemudian kembali lagi ke awal. Kim Ki-duk juga ingin mengespresikan gambaran emosi jiwa manusia seperti kebahagiaan, kemarahan, kesedihan and kenikmatan yang diwujudkan dalam sosok seorang biksu muda. Seperti biasa walupun minim dialog seperti kebanyakan film2 Kim Ki-duk lainnya penonton tetap tidak akan mengalami kesulitan untuk mengikuti kisah pembejaran hidup seorang manusia yang luar biasa ini.

Overall, Melalui Bom yeoreum gaeul gyeoul geurigo bom / Spring, Summer, Fall, Winter... and Spring Kim Ki-duk kembali menghadirkan sebuah karya seni fantastis inspiratif yang tidak hanya mampu menghibur namun juga menjadi sebuah sarana "meditasi" serta pembelajaran filosi hidup dan perjalanan spiritual manusia yang terwujud dalam kesederhanaan cerita, keunikan simbol2 dan keindahan sinematografinya.




Crossing


Crossing 14



Korea memang rajanya bikin film drama yang menyayat hati dan bikin penontonnya termewek-mewek. Yup dan gak Cuma itu tapi bikin penontonnya juga esmosi berat! Hahaha....

Adalah sebuah drama Korea berjudul Crossing. Film Korea Selatan yang menceritakan tentang kejamnya tinggal di Korea Utara. Film ini disutradarai oleh: Kim Tae-gyoon (김태균). Berdurasi 107menit, dan pertama kali rilis di Korea Selatan pada : 2008/06/26.

Kejamnya tinggal di Korea Utara? Tidak berlebihan kok jika disimak dari filmnya. Seorang bapak bernama Yong-soo bersama keluarga kecilnya tinggal di sebuah desa di Korea Utara. Seperti yang kita ketahui di Korea Utara tidak dikenal Tuhan, partai dan faham Komunislah yang mereka anut. Faham Komunis menyama ratakan seluruh kehidupan rakyatnya. Hingga yang tampak ialah semua hidup di bawah garis kemiskinan semua.

Kehidupan Yong-soo bersama istri dan anaknya sederhana dan bahagia. Bapak dan anak yang memiliki kesukaan yang sama yaitu bermain sepak bola. Suatu ketika kebahagiaan mereka perlahan hilang karena sang istri sakit. Dan yang lebih memprihatinkan selain sakit ia juga tengah hamil muda.

Berobat ke dokter ternyata setelah menyusuri apotik di negara itu (damn kalian harus lihat bagaimana apotik disana, oh gosh) gak ditemukan obat yang dicari. Kesehatan sang istri makin buruk dan sang istri pun makin kekurangan gizi. Satu persatu barang berharga di rumah dijual demi makan mereka sehari2, tapi mendapat gizi dari mana? Sampai anjing peliharaan mereka pun harus di potong, demi mencukupi kebutuhan gizi kandungan si istri.

Tapi itu tidak cukup , harus beli obat. Dan Yong-soo nekat pergi ke China dengan berbagai konsekuensinya untuk mencari obatnya. Disinilah satu persatu kesedihan yang tragis mulai bergulir sampai akhir.


via :: kumpul bareng penggemar korea >>>KBPK<<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read First and please respect

Arsip Blog

LIZLEMAGAZINE