Jumat, 21 Januari 2011

[INFO] Apakah YG Entertainment adalah solusi untuk industri musik Korea?


TVXQ, adalah salah satu group idola papan atas yang memulai Hallyu wave, kini hal itu diikuti KARA,yang sedang menuai popularitas di Jepang dan keduanya berada di ambang pembubaran. Itu karena Perselisihan antara artis dan perusahaan agensi mereka. Hingga kini telah menyebar.

Industri musik di Korea saat ini selalu berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan group idola, karena banyak orang yakin bahwa tidak ada yang lebih baik daripada grup idola yang cerdas hingga mereka mampu menuai kesuksesan di luar negeri. Lihat saja, dulu HOT mulai meledak, dan diikuti keberhasilan Shinhwa lalu TVXQ. Sayangnya, kini pada kenyataan mereka tidak ‘utuh’ dan tidak bisa mempertahankan group mereka untuk selamanya.

Bertahun2 perusahaan telah mempersiapkan untuk mendebutkan seorang idola dan telah mengeluarkan jutaan dolar, sedangkan anggota yang dipilih kadang mudah menyerah atas keberhasilan mereka. Dengan banyaknya kelompok idola baru yang memulai debutnya setiap tahun, merupakan hal yang sangat diinginkan idola ketika lagu mereka bisa didengar setidaknya sekali oleh publik.

Efektivitas group idola kini sedang diuji, dimana banyak perusahaan muncul dan mulai mengeluh tentang ketidakmampuan mereka untuk menciptakan keuntungan, dan idola menyatakan bahwa tidak peduli seberapa keras mereka menari dan bernyanyi, mereka masih merasa “kedinginan dan lapar” .

Lalu mana yang mengatakan kebenaran?

Uang adalah akar masalahnya. Perusahaan beralasan, “Kami kerja banting tulang untuk menciptakan kamu” sementara para idola membalas, “Kami telah melakukan semua yang harus kami lakukan, sekarang berikan apa yang pantas kami dapatkan.” Lalu, suara dari anggota keluarga hanya memperumit masalah yang ada.

Sebelum siapapun mulai bisa memahami masalah ini, kedua belah pihak sebenarnya tanpa sadar mulai menghancurkan satu sama lain sementara penggemar terpecah dan pasar internasional mulai terpengaruh dengan penilaian terhadap mereka.

Di tengah kontroversi seperti ini, YG Entertainment tampaknya adalah industri musik Korea yang menuju jalan yang lebih baik karena mereka tahu solusi untuk mempertahankan eksistensi antara perusahaan dan artis mereka.

Solusinya sangat sederhana. YG CEO pernah menyatakan, “Apa yang seharusnya merupakan milik mereka jadikan itu milik mereka.” Mereka dinilai memberikan kebebasan pada para artis untuk bermusik sesuai dengan keinginan mereka dan memberikan dukungan tanpa henti dalam memastikan bahwa impian mereka terwujud.

CEO ini juga sering terlihat membuat pernyataan kasih sayang terhadap artis2nya seperti “Saya benar-benar berharap Big Bang dapat bertahan lama” dan “Saya memikirkan yang berharga untuk 2NE1.” artis-artisnya menanggapi cinta tersebut dengan selalu menyebutkan nama YG dengan penuh kasih sayang diberbagai program siaran.

Tidak peduli apapun itu jawabannya adalah bahwa YG Entertainment memiliki point tambah disamping dari industri lain yang sedang terganggu dengan group mereka. Memang masuk akal jika perkelahian akan kurang jika semua orang puas dan bahagia. Ada pepatah Korea mengatakan bahkan seekor gagak akan membalas sebuah kebaikan, maksudnya jika ingin suara idola berbakat didengar oleh pasar musik dan dapat menaklukan pasar tradisional, maka orang-orang yang egois dan mementingkan diri sendiri harus menghilang.

Source: OSEN via Nate
Via;allkpop
Indtrans:elalipop@asianfansclub
~admin CLassy~
via:  RT 2NE1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read First and please respect

Arsip Blog

LIZLEMAGAZINE