Rabu, 05 Januari 2011

INTERVIEW :: Uhm Ki Joon Fokus Pada Kualitas Akting

Setelah malang melintang di panggung teater, Uhm Ki Joon kemudian membuat keputusan besar dengan terjun ke layar lebar. Setelah tampil di 21 pentas musikal dan 8 serial, film pertamanya, The Destroyed Man mendapat respon positif dari masyarakat Korea. Sebuah pengalaman pertama baginya untuk main di film layar lebar, memulai sesuatu yang baru meski dalam kapasitas akting. Seperti apa bedanya tampil di panggung teater dan main di depan kamera? Kita simak penuturan bintang Good Job, Good Job ini.

Karirnya selama 15 tahun di dunia akting, lebih banyak dihabiskan di panggung teater tapi baru-baru dia beralih ke layar lebar. Sebuah pengalaman baru dalam berakting yang belum pernah dijalani Uhm Ki Joon sebelumnya, memulai semuanya dari awal. Kini Ki Joon akhirnya mengambil sebuah peran serius di film The Destroyed Man.

Anda bukan termasuk orang yang suka melakukan banyak wawancara, tapi kemudian disibukkan dengan promosi film yang Anda bintangi. Ini adalah pengalaman pertama anda, mengingat ini film pertama.

Ya. Sebelumnya saya pernah dengar kalau nantinya akan ada banyak (wawancara) tapi saya tidak pernah tahu akan seperti ini jadinya. Saat menghadiri konferensi pers The World That They Live In, pertanyaan selalu ditujukan pada Hyun Bin dan Song Hye Kyo, saya hanya duduk diam di sana. Saya sudah diwawancara 15 kali dan akan ada 6 wawancara besok. Kini saya sedang mempertimbangkan sebuah peran kecil. (tertawa)

Kira-kira setahun lalu Anda mengatakan ingin main film dan kemudian The Destroyed Man dirilis.

Ya. Saya mendapat skenario film ini saat The World That They Live In menyelesaikan syuting dan mengatakan pada mereka (tim produksi film-red) kalau saya tertarik, tapi kemudian sempat tidak ada pembicaraan lebih lanjut untuk sementara waktu. Lalu ketika saya syuting serial Hero dimana CEO Jung Hoon Tak membuat keputusan (untuk membuat film). Ketika dia setuju untuk membuatnya, tidak serta merta sutradara dan produser menyetujuinya. (tertawa) Saat itu saya sedang main pentas musikal Killer Jack dimana saya bertemu dengan sutradara film untuk pertama kalinya. Saya menunggu sekitar satu tahun.

Kami kira itu semua sudah direncanakan, tapi ternyata Anda harus menunggu selama itu. Kenapa Anda ingin sekali main di film ini?

Saya masih berada dalam posisi untuk dipilih. (tertawa) Kriteria fundamental yang kulihat dalam memilih sebuah film atau serial adalah karakternya. Saya juga cenderung memilih karakter yang belum pernah kumainkan sebelumnya dan karakterku sebagai Byung Chul di The Destroyed Man adalah salah satu contohnya.
Untuk sekian lama, saya ingin memainkan peran seperti yang dimainkan Gary Oldman di Leon. Saya ingin menghidupkan kembali peran psikopat pembunuh berantai berdasarkan imajinasiku sendiri karena karakter seperti ini jarang kita alami, meski secara tidak langsung.

Pasti tidak mudah berlatih pentas musikal Monte Cristo sementara Anda harus syuting film The Destroyed Man. Kami sempat mendengar kabar kalau Anda mimisan saat pertunjukan terakhir di Seoul.

Kurasa saya kena flu untuk pertama kalinya dalam 10 tahun. Ketika itu saya sedang menunggu tampil dan merasa dari hidungku ada sesuatu, saya lalu mengusapnya dan ternyata warnanya merah. Semua orang berlari ke arahku, menekan hidungku dan berusaha menghentikannya. Sulit sekali mencoba bernafas kembali sambil bernyanyi dan tampil.

Anda sudah pernah tampil di banyak pementasan musikal berskala besar dan kecil sejak tahun 2009. Apa ada kesulitan teknik dalam melakukannya?

Saya sudah tampil di 3 teater musikal berskala besar dan diantaranya, Monte Cristo yang paling sulit. Dalam The Three Musketeers, karakterku tidak terlalu ekspresif jadi itu sedang-sedang saja tapi lagu-lagunya yang susah, sementara dalam Monte Cristo ekspresinya harus dibuat sedetil mungkin. Hal itu menjadi sulit emosi yang ditunjukkan harus tampak dari lantai 3. Saya harus mengekspresikan diri dengan cukup baik untuk teater berskala besar tapi mendapat kesulitan konsentrasi ketika mencoba melakukannya. Karakterku harus mengekspresikan emosi yang detail melalui dialog dan reaksinya dalam Monte Cristo, sehingga rasanya tidak mungkin melakukannya hanya melalui gerakan. Jadi Monte Cristo adalah musikal yang mempunyai batasan seberapa banyak emosi yang bisa disampaikan saat ditampilkan dalam sebuah teater besar.

Itulah mengapa beberapa orang mengatakan bahwa spot terbaik untuk melihat penampilan Anda adalah di barisan pertama. Apa ini berarti Anda tidak cocok untuk teater berskala besar?

Emosi bisa datang melalui tampilan sekilas, ekspresi dan vokal aktor tapi kalau dari lantai 3, satu kemungkinan yang bisa dinikmati adalah suara sang aktor. Dan ini bukan seperti Anda bisa mengatur layar. Kurasa, tidak akan buruk. Jika mereka mengarahkan kamera ke dadaku dari dua sisi, kepalaku yang kecil bisa terlihat besar. Tapi kemudian mereka akan menemukan setiap kesalahan yang kubuat. (tertawa)

Jagi itulah mengapa Anda sekarang lebih suka tampil di layar kaca dan layar lebar. Pada saat yang sama, sekalipun itu pasti tidak mudah memulai dari bawah di tempat yang baru setelah cukup lama melariskan penjualan tiket musikal.
Saya lebih baik tampil di teater kecil ketimbang teater besar dan saya pikir, lebih mudah berakting di depan kamera. Selama pengalamanku sebelumnya di layar kaca, saya diberitahu kalau saya bisa menyesuaikan diri dengan cepat. Saya berusaha keras supaya tidak di-cut. (Tertawa)

Apa saja usaha yang Anda lakukan?

Saya berkata pada aktor musikal Oh Man Suk kalau kita harus bertahan hidup. Dan kita bisa melakukannya jika punya bakat, dan saya melakukan sesuatu sebanyak apa yang kulihat. Bahkan ketika tidak ada jadwal syuting pun, saya akan ke lokasi syuting meski hanya melihat, serta berusaha keras untuk dekat dengan kru.
Lebih dari itu semua, Anda harus cepat belajar apa itu berakting dalam angle. Tapi kami tidak bisa membantu aktor yang tidak bisa beradaptasi cepat dalam hal itu. Hal-hal yang sulit adalah jika Anda lambat menyesuaikan diri.

Anda memainkan peran pria tidak baik di film ini. Dan kami yakin masih banyak peran yang ingin Anda mainkan.

Saya ingin main di film komedi romantis dan jadi agen khusus di sebauh serial. Seperti peran seorang polisi atau pejabat publik yang berkonsentrasi pada obat-obatan terlarang. Saya ingin sebuah peran yang ada hubungannya dengan obat-obatan terlarang. (tertawa)

Ini seperti karakter yang tidak biasa.

Saya merasa ada sesuatu yang terbentuk dalam diriku, semakin banyak variasi karakter yang kumainkan, dan saya pikir itulah yang telah membuatku masih bertahan dengan akting. Saya tahu harus bisa berakting normal juga, tapi saya pikir itu sungguh-sungguh sulit. Itulah mengapa saya berpikir harus melatih diri dengan karakter yang kuat dan mencoba memainkan peran biasa. Saya masih perlu memperbaiki aktingku untuk saat ini jadi saya tidak bisa memainkan peran-peran seperti itu atau penonton bisa tahu kalau saya sedang berakting. (Tertawa)

Tampaknya cara berpikir Anda masih terfokus pada kemampuan akting seseorang.

Saya pikir semuanya akan menjadi lebih baik setelah aktingku membaik. Akting juga satu-satunya hal yang saya tahu bagaimana melakukannya dan bisa melakukannya. Apa jadinya kalau saya tidak bisa berakting untuk beberapa alasan mulai dari sekarang? Saya mungkin bunuh diri.

Tapi bukankah Anda tidak punya cukup waktu untuk mencoba hal lain jika Anda fokus pada satu hal?

Itulah sebabnya mengapa saya tidak banyak tahu. Saya tidak tahu istilah ‘slang’ atau lagu pop. Dan saya tidak tahu eksistensi serial lain. Itu sebabnya saya berbicara banyak dengan manajer saat berada di mobil. (Tertawa)

Anda pernah mengatakan ingin main Jekyll & Hyde ketika usiamu mencapai 35 tahun. Tahun ini usia Anda sudah 35 tahun.

Saya ingin sekali melakukannya tahun ini tapi mereka tidak memintaku. Kurasa Tuan Shin Choon Soo masih menganggapku seperti anak muda karena dia mengijinkanku main di teater musikal ketika usiaku masih sangat muda. (tertawa) Saya main teater berjudul Closer mulai Juli sampai September dan memohon untuk diberi peran di serial yang benar-benar ingin kumainkan. (Tertawa) Kalau tidak bisa main di serial, saya akan istirahat. Saya suka laut dan berenang, mungkin saya pergi ke Asia Tenggara jika bisa mengambil istirahat panjang, saya berencana ke Thailand. Saya dengar Laut Selatan juga bagus, tapi saya harus kesana sendiri jadi tidak bisa terlalu jauh. (tertawa)

******************************************************

Cre :: Asiangrup
via :: KBPK Family

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read First and please respect

Arsip Blog

LIZLEMAGAZINE